Showing posts with label Islam. Show all posts
Showing posts with label Islam. Show all posts

Tuesday 20 June 2017

Kekuatan Adzan

Waktu bergerak dan terus berputar. Malam berganti dan siang kembali menjelang. Begitu seterusnya, hingga fase alam dunia ini berakhir. Tentu, tidak ada yang bisa menahan gerak sunatulah-Nya ini. "Sungguh dalam peciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berilmu." (QS Ali Imran [3]:190).
Tiap kali terjadi pergantian dari malam ke siang atau sebaliknya, maka bagi mereka yang beriman kepada Allah, pasti akan menyambutnya dengan panggilan shalat. Saat peralihan dari malam ke siang bukankah kita disambut dengan shalat subuh. Saat peralihan dari siang ke malam kita disambut dengan shalat zhuhur, ashar, maghrib, dan isya. Bahkan, pada tengah malam saat penghuni bumi terlelap dalam tidurnya, mereka para perindu-Nya berdiri menegakkan shalat, ruku', dan sujud kehadirat Allah Rabbul 'Izzah.


Orang yang beriman pasti merindukan suara adzan yang bersahutan dari berbagai masjid dan mushala. Karena, tidak ada alunan suara yang berhenti memenuhi ruang semesta di negeri ini selain adzan. Selama 24 jam, adzan akan terus berkumandang bahkan menjelajah ke seluruh seantero bumi ini. Dari Papua hingga Aceh, terus berlanjut hingga berbagai negara dan benua. Belum selesai kumadang adzan zhuhur di Amerika, adzan subuh sudah kembali menyapa papua. Tanpa kita sadari, para muazin di seluruh pejuru dunia ini, tak henti-hentinya bersahutan mengumandangkan adzan.
Suara adzan Zhuhur seolah meredam teriknya sinar sang surya. Suara adzan ashar bercampur dengan sinar mentari yang menghangat dan tiupan angin yang sepoi. Suara adzan maghrib yang lantang, mengajak melepas penatnya hari. Suara adzan isya, membawa kehangatan ketika malam mulai beranjak dingin. Sementara suara adzan subuh memecah keheningan dan membangunkan kesadaran.
Semua panggilan adzan ini bertujuan mengingatkan penghuni bumi yang beriman kepada Allah untuk tegak dengan shalatnya. Mengingat Allah sebayak-banyaknya dan mengajak manusia untuk tidak terlelap dan lupa pada kesibukan dan keasyikan dunia. Menyeru manusia untuk tidak tersesat dalam kegelapan dunia dan kepengepan akhirat.
Perhatikanlah lafaz-lafaz adzan yang sering kita kumandangkan itu. Betapa tingginya kekuatan adzan dan betapa indah kata-katanya. Kata-kata itu dengan seluruh kekuatannya terus-menerus mengingatkan kita akan palsunya segala klaim keduniawian. Di bumi dan di langit hanya ada satu Tuhan yang pantas disembah dan diikuti ajaran-Nya.
Ketahuilah, adzan bukan semata panggilan muazin, tetapi panggilan Allah kepada hamba-hamba pilihan-Nya. Coba simak ulang lafaz adzan. Ternyata yang dipanggil "Hayya 'alash shalah" adalah yang bersyahadat. Artinya, mereka yang telah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, tidak ada ajaran yang dapat membahagiakan kecuali ajaran yang dibawa utusan-Nya, Nabi Muhammad Saw. Mereka yang tidak bersyahadat tidak dipanggil.
Sementara panggilan itu dalam rangka "al-falaah", meraih kesuksesan dunia akhirat. Inilah yang membuat orang-orang beriman selalu bahagia mendengar dan memenuhi panggilan setiap kumandang adzan.
Wallahualam bishawab

Sumber: Buku Indahnya Kematian, Ustadz Muhammad Arifin Ilham

Friday 16 June 2017

Amalan Istimewa

Rasulullah SAW menyampaikan 5 amalan istimewa yang bisa menyebabkan berbagai keuntungan bagi manusia. Syaratnya, amalan itu dilaksanakan secara tekun dan konsisten.
Yang pertama adalah apabila rezeki ingin berkah maka perbanyaklah mengerjakan sholat dhuha. Tubuh manusia itu ibarat mesin, yang membutuhkan energi untuk memacu dan mendorong segala aktivitasnya. Energi itu diperlukan untuk memperbaiki kinerja, menambah daya semangat, dan membuat segala perbuatan baik konsisten dilakukan. Sholat dhuha merupakan bagian dari energi yang bisa memperbaiki sistem kinerja dalam tubuh manusia, sekaligus merupakan bentuk permohonan kepada yang mempunyai tubuh manusia untuk melimpahkan rezeki yang halal dan berkah.


Kedua, kalau ingin kuburan diterangkan, kata Rasulullah perbanyaklah mengerjakan sholat malam (kiyamul lail). Rasulullah Saw. mengatakan bahwa setiap malamnya kuburan kita memanggil (jika manusia peka). Makanya, jika ingin kuburan kita ingin diterangkan kelak, tak ada jalan lain untuk membawa penerangnya, yakni dengan mengerjakan sholat malam dengan tekun.
Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq, sahabat Rasulullah yang telah dijamin masuk surga selalu menangis ketika mengerjakan shalat malam sehingga pernah suatu ketika Rasulullah bertanya kepadanya. "Mengapa engkau selalu menangis ketika sholat tahajud padahal jaminan Allah sudah kau dapatkan (masuk surga)?" Kata Abu Bakar, "Ya Rasul, seandainya saya dimasukkan ke dalam neraka, "enak" karena disiksanya bareng-bareng. Tapi, bila disiksa di dalam kubur, sungguh sangat menyeramkan karena cuma sendiri."
Ketiga, jika ingin dimudahkan menyeberang sirathal mustaqim maka haruslah  memperbanyak berpuasa (baik yang wajib maupun sunah) dan bersedekah. Salah satu manfaat puasa Ramadhan yakni bisa masuk surga dengan pintu khusus, ar-rayyan. Dengan berpuasa maka kejujuran manusia benar-benar diuji karena dilakukan hanya Allah yang mengetahui. Maka, orang yang berpuasa ramadhan, akan dimasukkan oleh Allah ke dalam surga secara rahasia.
Selain puasa, juga bersedekah bisa menjadi instrumen seseorang dimasukkan ke dalam surga. Kata Rasulullah, setiap orang yang meninggal maka segala halnya akan terputus kecuali tiga perkara, salah satunya amal jariyah (bersedekah).
Keempat, jika ingin dimudahkan ketika menjawab pertanyaan dari malaikat munkar dan nakir perbanyaklah membaca Al-Quran (qira'atul qur'an). Rasulullah pernah berdialog dengan para sahabat dan mengatakan, "Wahai sahabat, di dunia ini sesungguhnya Allah mempunyai keluarga."
Sahabat bertanya, " Siapa keluarga Allah itu ya Rasul?".
Kata Rasulullah, "Dialah yang senang membaca Al-Quran."
Kelima, memperbanyak dzikrullah (berzikir kepada Allah) untuk dimudahkan ketika di akhirat kelak seringlah mengucapkan Laa ilahaillallah, tiada Tuhan selain Allah. Bahkan, kata imam Al-Ghozalli setelah mengucapkan dzikrullah sebaiknya tidak minum dalam waktu 15 menit karena kotoran di dalam hati kita tengah rontok.
Maka itulah lima amalan yang apabila dilaksanakan secara konsisten akan banyak mendapatkan keuntungan utama sebagaimana yang diidam-idamkan oleh banyak orang Islam.

Semoga bermanfaat dan dapat kita amalkan dengan konsisten :) Aamiin

Sumber : Buku Indahnya Kematian

Friday 2 June 2017

Cara Agar Kita Bersyukur

Dalam hadits diceritakan, suatu malam Aisyah R.A. mendapati Rasulullah SAW sedang melakukan shalat tahajud hingga membuat kaki Rasul bengkak. Itu disebabkan Rasul berdiri terlalu lama. Aisyah melihat hal itu seraya berkata, "Ya Rasul mengapa dirimu selalu melakukan ini di malam hari, sedangkan hal ini bukanlah merupakan kewajiban? Dan begitu pula, bukankah seluruh dosa-dosamu baik yang telah lalu dan akan datang akan diampuni oleh Allah?" Rasulullah pun tersenyum dan berkata,"Apakah salah bila aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur?"
Sungguh indah apa yang diajarkan oleh baginda Rasul Saw., tidak ada satu pun kesombongan dalam diri beliau. Tidak ada rasa malas yang melekat pada beliau untuk senantiasa mendapatkan cinta Sang Kuasa, meskipun gelar kekasih telah ia dapat dari Tuhannya.
Bersyukur adalah keharusan bagi seorang hamba pada Tuhannya. Dalam QS Ibrahim [14]:7 Allah berfirman, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." Ayat tersebut berisikan anjuran dan keancaman. Anjuran untuk bersyukur dan ancaman bagi yang tidak mau bersyukur. Bahkan, masih banyak lagi ayat yang menganjurkan agar kita senantiasa bersyukur kepada Allah Swt.
Lantas, bagaimanakah bersyukur? Bersyukur dapat dilakukan dengan banyak cara.

Pertama, dengan lisan. Orang yang senantiasa bersyukur akan selalu memuji Tuhannya, mengucapkan tahmid apabila mendapat nikmat, beristigfar bilamana melakukan kesalahan, dan lain sebagainya. Lidah orang yang bersyukur akan senantiasa dibasahi dengan zikrullah, tahmid, tasbih, takbir, tahlil selalu mengiringi dalam setiap hembusan napasnya. Memberikan tausiah dan saling mengingatkan bila ada yang melakukan kekhilafan adalah bagian dari syukur lisan.
Kedua, Bersyukur dengan hati. Yakni dengan selalu menjaga dari penyakit-penyakit yang bakal mengotori hati, seperti dengki, iri hati, munafik, dan riya. Hati yang bersyukur akan selalu berperasangka baik dengan apa yang telah ditentukan Tuhan dalam kehidupan, tidak patah arang bila badai ujian melanda. Bahkan, menjadikan ia pribadi yang tegar, tegas dalam menjalani fatamorgana kehidupan.
Bentuk syukur ketiga adalah dengan amal perbuatan. Perbuatan kita akan menjadi cerminan syukur kita terhadap nikmat Tuhan yang ada. Memberikan banyak kebaikan bagi orang lain dari apa yang telah kita lakukan adalah salah satu bentuk apresiasi bersyukur. Bersyukur sangat dituntut dilakukan dalam keseharian, perilaku yang baik juga gambaran dari syukur, santun kepada sesama, jujur, serta ramah dalam bergaul adalah bagian dari rasa syukur itu sendiri.
Hal yang ketiga inilah yang paling penting dalam kehidupan kita di era ini. Sudah seharusnya bangsa yang besar ini menjadi bangsa yang bersyukur, rakyat bersyukur. Sedangkan para pemimpin yang bersyukur adalah mereka yang senantiasa menjadi suri teladan bagi rakyatnya, bukan mengajarkan rakyat berlaku kufur dengan segala konspirasi yang ada. Wallau a'lam.

Sumber: Buku Indahnya Kematian


Friday 12 May 2017

Keutamaan Sholat Dhuha

Assalamu'alaikum wr. wb.
Kali ini saya akan memposting tentang keutamaan sholat dhuha yang mungkin saudara belum tau, setelah membaca ini InsyaAllah saudara akan rajin sholat dhuhanya. Aamiin.

Sholat Dhuha memiliki rahasia yang menakjubkan dengan bertaburkan keutamaan. Seandainya orang-orang yang melupakannya itu mengetahui keutamaannya, pastilah mereka tidak akan pernah melewatkan untuk sholat dhuha.



Di antara keutamaannya itu adalah, pertama, sebagai pengganti sedekah anggota badan. Manusia memiliki 360 sendi, yang setiap sendinya hendaknya dikeluarkan sedekah pada setiap harinya. Tentu, hal ini merupakan pekerjaan yang sangat sulit untuk dilaksanakan. Akan tetapi, Rasulullah SAW. menawarkan solusi praktis untuk mengatasi itu semua, yaitu dengan menggantinya dua rakaat sholat dhuha.

Rasulullah SAW. bersabda, "Setiap sendi tubuh setiap orang di antara kamu harus disedekahi pada setiap harinya. Mengucapkan satu kali tasbih (subhanallah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahmid (Alhamdulillah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahlil (Laailahailallah) sama dengan satu sedekah, satu kali takbir (Allahuakbar) sama dengan satu sedekah, satu kali menyuruh kebaikan sama dengan satu sedekah, dan satu kali mencegah kemungkaran sama dengan satu sedekah. Semua itu dapat dicukupi dengan melaksanakan 2 rakaat sholat dhuha." (HR Muslim dan Abu Dawud).

Kedua, dibangun istana dari emas. Rasulullah SAW. bersabda, "Barangsiapa sholat dhuha 12 rakaat, maka Allah SWT. akan membangunkan istana dari emas di surga." (HR Ibnu Majah).

Ketiga, diampuni dosa-dosanya. Rasulullah SAW. bersabda, "barangsiapa yang menjaga sholat dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR Ibnu Majah). Dalam hadist yang lain, "Barangsiapa yang menunaikan sholat subuh kemudian dia duduk dan tidak mengucapkan perkataan sia-sia, melainkan berzikir kepada Allah SWT. hingga menunaikan sholat dhuha 4 rakaat maka dosa-dosanya kan terhapus bersih seperti anak yang baru dilahirkan oleh ibunya, dia tidak punya dosa." (HR Abu Ya'la).

Keempat, dicukupi kebutuhan hidupnya. Dalam hadist Qudsi, Allah SWT. berfirman, "Wahai anak adam, ruku'lah (sholatlah) karena Aku pada awal siang (sholat dhuha) 4 rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)-mu sampai sore hari." (HR Tirmidzi).

Kelima, mendapat pahala setara ibadah haji dan umrah. Rasulullah SAW. bersabda, "Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah kemudian duduk berzikir untuk Allah sampai matahari terbit kemudian (dilanjutkan dengan) mengerjakan shalat dhuha dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya." (HR Tirmidzi).

Keenam, masuk surga melalui pintu dhuha. Sabda Rasulullah SAW., "Sesungguhnya di surga kelak terdapat pintu yang bernama adh-Dhuha, dan pada hari kiamat nanti akan terdengar panggilan, di manakah orang-orang yang melanggengkan shalat dhuha, ini adalah pintu kalian masuklah kalian dengan rahmat Allah SWT." (HR Thabrani).

Saudaraku, begitu banyak keutamaan yang Allah janjikan kepada orang-orang yang membiasakan shalat dhuha. Masihkah kita tidak tergiur untuk mengerjakannya? Janji Allah mana lagi yang akan kita ragukan? Wallahua'lam.

Sumber: Buku Indahnya Kematian
Penerbit: BUKUREPUBLIKA


Friday 17 March 2017

Doa Ketika Hujan Lebat dan Angin Kencang

Assalamu'alaikum
Akhir-akhir ini, kita sering melihat melalui media televisi adanya berbagai musibah di antaranya bencana banjir, longsor, dan angin puting beliung. Untuk menghindari bencana-bencana tersebut, kita usahakan dengan berdoa kepada Allah swt. Adapun doa tersebut adalah sebagai berikut.



1. Doa ketika terjadi hujan yang lebat:

Allaahumma hawaalainaa wa laa 'alainaa
Allaahumma 'alalaakaami wazhzhiraabiwa
buthuunil audiyati wa manaabitisy syajari

"Wahai Allah! Turunkanlah hujan di sekitar kami dan jangan sampai membahayakan kami. Wahai Allah! Turunkanlah hujan di atas perbukitan, batu-batuan, di dalam lembah, dan di tempat tumbuhnya pohon."

2. Doa ketika terjadi angin kencang:

Allaahumma innii as'aluka khairahaa wa khaira maa fiihaa wa khaira maa ursilat bihi. Wa a'uudzu bika min syarriihaa wa syarri maa fiihaa wa syarrimaa ursilat bihi.

"Wahai Allah! Sesungguhnya aku memohon kepada Engkau kebaikannya (angin ini), kebaikan yang ada padanya dan kebaikan yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada Engkau dari kejahatannya, kejahatan yang ada padanya dan kejahatan yang dibawanya."

Setelah itu, kita mengambil air wudhu dan mendirikan shalat sunnah dua rakaat, setelah selesai shalat kita membaca Al-Quran surah Ar-Rahman sampai selesai, dan apabila hujan dan angin masih cukup lebat, kita teruskan dengan surah Al-Waqiah.
InsyaAllah dengan seizin-Nya hujan dan angin yang lebat akan segera reda minimal intensitasnya akan menurun.
Selamat mengamalkannya dan semoga Allah swt. selalu melindungi kita. Aamiin.

Sumber: Drs. Ahmad Seadie
Penerbit: Rica Grafika Jakarta

Kata kunci: Doa untuk meredakan hujan yang deras, doa untuk meredakan angin yang kencang, doa agar aman dari hujan yang lebat, doa agar aman dari angin yang kencang, doa agar selamat dari hujan deras dan angin kencang

Saturday 11 March 2017

Tingkatan-tingkatan Manusia

Assalamu'alaikum
Pada postingan kali ini saya akan menjelaskan tingkatan-tingkatan manusia di dunia ini. Jadi manusia dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu:

1. Yang pertama, Allah berikan kepadanya ilmu dan harta. Luar biasa, sudah cerdas, gagah, pintar, kemudian kaya raya. Dan kata Nabi SAW, "Dia habiskan keduanya di jalan Allah." Ilmunya diajarkan, kemudian juga hartanya diinfakan. Beruntunglah golongan ini dan diridhoi oleh Allah swt.

2. Datang golongan yang kedua, yang Allah berikan kepadanya ilmu tanpa harta. Berilmu, paham ilmu agama, tapi keadaan ekonominya biasa. Dia lihat orang yang golongan pertama nih. Apa yang dia lakukan? Dia katakan, "Ya Allah, Kalau Engkau memberikan kepadaku seperti Kau berikan kepada dia, aku akan lakukan seperti dia atau bahkan lebih." Kata Nabi SAW, "Dua-duanya akan sama pahalanya." Karena memang yang kedua ini tidak punya harta, maka dia hubungkan itu dengan tekad yang kuat, niat yang baik kepada Allah swt.

3. Golongan ketiga orang yang Allah berikan kepadanya harta tanpa ilmu. Tidak ada ilmunya, tapi kaya raya. Cuma tidak tahu mana halal, mana haram. Tidak pernah tahu masalah urusan akhirat, atau surga dan neraka. Tidak pernah berpikir kalau mati di alam barzakh nanti akan ada masalah kalau dia banyak dosa. Dia habiskan hartanya di jalan kemaksiatan kepada Allah. Bangun diskotik, bar, sibuk dengan itu.

4. Kemudian datang golongan keempat, ini yang luar biasa. Kejahilan yang luar biasa. Orang yang tidak dikasih ilmu, tidak dikasih harta. Miskin dan juga bodoh, tidak ada ilmunya. Yang dia jadikan tolak ukur, bukan golongan pertama sama kedua, tapi golongan ketiga. Orang kaya raya yang bangun hotel sana-sini, banyak kemaksiatannya, diskotik, dan seterusnya. Orang-orang yang banyak tiap hari bermaksiat kepada Allah. Maka kata Nabi SAW, "Nih orang nih sama-sama dosanya." Golongan ini sangat rugi karena sudah miskin, bodoh, bermaksiat, dan dapat banyak dosa.

Semoga kita termasuk golongan pertama atau kedua, jangan sampai di golongan ketiga atau keempat. Sekian dari artikel ini. Semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum

Sumber: Lampu Islam, Ustad Khalid Basalamah

Kata kunci: 4 tingkatan manusia, derajat-derajat manusia, beberapa tingkatan manusia, tingkatan-tingkatan manusia di dunia, ilmu dan harta manusia di dunia

Friday 3 February 2017

Golongan Manusia di Hari Kiamat

Assalamu'alaikum

Kali ini saya akan memposting artikel tentang golongan-golongan manusia nanti pada hari kiamat yang dibagi menjadi 3 golongan.

Gambar 1.

1. Golongan yang pertama adalah yang paling bahagia. Mereka masuk surga tanpa hisab. Tidak ada lagi timbangan amal. Ini adalah para nabi, kemudian para nabi dan rasul, kemudian masuk di dalamnya adalah para syuhada, orang yang mati syahid. Ini tidak ada lagi timbangan amal, karena sabda Nabi saw. tentang mereka,
"Siapapun yang mati syahid maka diampuni semua dosanya kalau dia mati di darat, kecuali hutangnya. Kalau dia mati di lautan, maka dimaafkan semuanya."

Kemudian juga ada golongan tertentu yang Allah masukkan tanpa hisab. Mungkin memang karena dia adalah orang-orang yang shiddiq, atau tingkat keshalehannya sangat tinggi. Selalu bertaubat kepada Allah swt. sehingga membuat memang tidak ada dosanya. Seperti kasus orang mukmin yang paling banyak menghadapi masalah-masalah di dunia.
Di antaranya hadist Nabi saw. riwayat Bukhari-Muslim, "Seorang mukmin diuji oleh Allah terus di muka bumi ini, di dirinya, di keluarganya, di hartanya."
Dari masalah ke masalah, tapi dia bisa hadapi sampai dia bertemu Allah bersama keluarganya tidak tertinggal satu pun dosa. Jadi bersih. Tidak ada hisab. Ini golongan yang paling bahagia. Dan semoga kita masuk InsyaAllah di sini. Aamiin.

Gambar 2. Alam semesta berbentuk terompet

2. Yang kedua adalah golongan beriman, masuk ke dalam surga, tapi masih melalui proses timbangan amal. Ini dikarenakan mereka masih punya dosa-dosa yang dikerjakan, baik itu dosa dengan Allah swt. secara langsung, seperti orang berzina, ketinggalan shalat, ada ibadah-ibadah yang dia lalaikan, atau dia punya hubungan dosa dengan makhluk yang lain. Punya masalah dengan manusia, pernah mengghibah, pernah memfitnah, ada haknya orang lain yang diambil. Maka ini harus ada timbangan amal dahulu. Kalau dia berhubungan sama Allah Azza Wa Jalla, langsung ditimbang saja. Dosa zina misalnya, ditimbang.

Kalau amal baiknya lebih banyak daripada amal buruknya, otomatis lolos! Tapi tetap melalui proses timbangan. Kalau berhubungan dengan dosa makhluk, maka dilihat, diselesaikan dulu urusannya sama makhluk itu. Kalau misal dia pernah mengghibah, dia pernah memfitnah, maka dia harus selesaikan dulu itu. Tidak bisa tidak! Orang-orang ini pada datang nuntut semua. Pada saat mereka menuntut, diambillah  pahala-pahala orang ini. Sampai sudah selesai semua urusannya sama makhluk, baru kemudian dia ditimbang  sisa amalannya dengan dosanya. Kalau lebih berat amal baiknya lolos juga! Kalau amal buruknya lebih dominan maka ini berarti masuk neraka dulu. Tapi ini golongan orang yang masih umumnya selamat, karena banyak amal shalihnya.


3. Golongan yang ketiga, yang tidak ada lagi hisabnya, tapi bukan ke surga, ini ke neraka, seperti orang kafir, orang musyrik, orang munafik, ini tidak ada lagi timbangan amal, karena tidak ada gunanya timbangan amal bagi mereka tidak ada manfaatnya. Sebagaimana dalam hadist Bukhari, Aisyah pernah bertanya kepada Nabi saw. tentang seseorang tokoh Mekkah. Orang ini terkenal sekali dengan kebaikannya, suka bantu orang, silaturahim keluarganya, bagus semua, kalau orang Islam nih, pahalanya besar sekali. "Apakah bermanfaat buat dia ya Rasulullah?".
Kata Nabi saw. "Tidak sama sekali karena dia belum beriman kepada Allah, belum masuk Islam." Jadi orang kafir, sebaik-baik apapun perbuatannya tidak ada manfaatnya.


Sekian artikel dari saya kali ini, semoga bermanfaat :)
Wassalamu'alaikum wr wb

Sumber: Ustad Khalid Basalamah, Lampu Islam

Kata kunci: Golongan manusia, golongan-golongan manusia, 3 golongan manusia di hari kiamat, surga dan neraka, dunia dan akhirat, perbekalan untuk akhirat

Wednesday 1 February 2017

Tingkatan Shalat

Assalamu'alaikum

Halo sobat blogger, kali ini saya akan memposting tentang "level-level shalat" dalam Islam.



Level orang yang shalat itu ada 5.

1. Level yang pertama orang yang berdosa dengan shalatnya. Siapa ini orang yang berdosa? Orang yang shalat tidak sama sekali memberikan haknya. Ada orang shalat hanya karena disuruh oleh orang lain hanya karena tidak enak, mau wudhu, tidak wudhu terserah, ini berdosa nih. Percuma dia shalat, dia berdosa. Karena di sini riya' malah berdosa dengan shalatnya.

2. Ada orang yang kedua, shalat tapi tidak dapat pahala. Dia tahu diperintahkan oleh Allah tapi tidak dapat pahala. Karena dari awal takbir sampai salam, semuanya mengkhayal. Ini orang yang percuma, tidak ada pahalanya. Pada saat baca bacaan shalat tapi tidak sadar, cuma mengkhayal, lisan kita karena sudah terbiasa membacanya.

3. Yang ketiga, orang yang dapat pahala. Dapat pahala tapi pahalanya pas-pasan. Lebih banyak mengkhayal daripada fokusnya. Ini sesuai dengan sabda Nabi Saw. ada orang yang shalat tidak mendapatkan kecuali setengah pahala shalatnya. Ada orang yang shalat tidak dapat kecuali sepersepuluh dari shalatnya. Jadi ada pahalanya tapi kecil.

4. Yang keempat adalah orang yang shalat, berusaha untuk fokus, tetapi terkadang masih mengkhayal. Terkadang masih terlintas. Maka ini lebih dominasi pahala yang dia dapatkan daripada hilangnya pahala. Karena kalau kita lagi membaca Al-Qur'an atau kalau kita lagi baca bacaan shalat kemudian kita fokus, dapat konsentrasi ikutin bacaannya. Dapat pahala terus per hurufnya per gerakan juga ada pahalanya. Orang yang keempat ini adalah golongan orang yang dapat mayoritas pahala shalatnya tapi masih ada yang hilang. Bedanya tadi dengan orang yang ketiga, mayoritas pahalanya hilang. Cuma sedikit yang dia dapatkan.

5. Yang kelima ini yang luar biasa, orang yang shalat, semuanya dari takbir sampai salam fokus. Bahkan kalau mereka shalat, mereka sudah lupa dengan siapapun yang ada di sekitarnya. Mereka tidak perlu tahu tempat itu di mana mereka berada. MashaAllah manusia shalat sampai pada tingkat ini.

Semoga Bermanfaat :)
Wassalamu'alaikum


Sumber: Ustad Khalid Basalamah, Lampu Islam

Kata kunci: Lima Level Shalat, Shalat fokus, Shalat Khusyu, Level-level dalam Shalat, Lampu Islam, Ustad Khalid Basalamah