Monday 22 April 2013

Penciptaan Manusia, Jin, dan Malaikat dilihat dari Ilmu Fisika


Kita semua sudah mengetahui bahwa, sebagaimana diceritakan dalam Al Qur'an, manusia, jin, dan malaikat masing-masing diciptakan oleh Allah dari tanah, api dan cahaya.

Tanah adalah materi yang terbentuk dipermukaan bumi. Tanah terdiri dari berbagai senyawa, yang merupakan bagian dari senyawa-senyawa yang dikandung oleh bumi.

Tanah berasal dari batuan bumi, yaitu lava yang mendingin yang sebelumnya berasal dari magma di perut bumi, setelah melalui berbagai proses pelapukan.

Tanah menjadi media tempat tumbuh tanaman, karena mengandung unsur yang diperlukan oleh tanaman untuk hidup dan tumbuh.

Api adalah udara yang bersuhu sangat tinggi, cukup tinggi sehingga udara tersebut memancarkan radiasi dengan gelombang yang dapat diamati oleh mata manusia.

Setiap benda yang memiliki suhu tertentu akan memancarkan radiasi dengan panjang gelombang tertentu. Ketika kita melihat api sejatinya mata kita mendeteksi radiasi yang masuk ke mata kita yang berasal dari udara yang besuhu tinggi. Suhu udara yang tinggi disebabkan oleh pembakaran. Pembakaran adalah oksidasi bahan yang bisa terbakar, seperti bahan bakar, kayu, kertas, dan lain-lain. Proses oksidasi melepaskan energi dalam bentuk panas yang memanaskan apapun yang berada di sekitarnya, termasuk udara.

Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dapat diamati oleh mata manusia. Cahaya memiliki panjang gelombang antara 380 nanometer (nm) dan 740 nm, dari violet sampai merah.  

Tanah adalah materi.  Sedangkan api/panas dan cahaya/gelombang elektromagnetik adalah energi. Materi dan energi adalah komponen pembentuk alam semesta.

Meskipun sama-sama energi, api dan cahaya tidak sama. Apa perbedaanya? Api adalah energi yang membutuhkan materi sebagai syarat keberadaannya, sedangkan cahaya tidak membutuhkan adanya materi untuk ada. Api adalah termasuk golongan energi yang melekat pada materi, seperti energi panas, energi kinetik, energi potensial, energi kimia, dan sebagainya. Tanpa materi tidak ada panas, tidak ada energi kinetik. Cahaya tidak membutuhkan materi sebagai media, oleh karena itu dia bisa merambat di ruang hampa di jagat raya.

Dalam banyak hal Allah menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh manusia dalam kalamnya. Allah menggunakan kata tanah untuk materi, menggunakan kata api untuk energi yang tergantung kepada materi, dan cahaya untuk energi yang tidak tergantung pada materi. Jadi, firman Allah tentang bahan penciptaan makhlukNya dapat diterjemahkan, sebagai berikut.

1. Manusia terbuat dari materi.
2. Jin terbuat dari energi yang membutuhkan media materi.
3. Malaikat terbuat dari energi yang tidak membutuhkan media materi.

Dari ketiga poin di atas dapat dipelajari sifat dari ketiga jenis makhluk Allah dari sifat fisiknya.

No comments: