Wednesday, 20 March 2013

Tawuran Antar Pelajar



BAB I

     PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Tawuran, sepertinya masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi. Hampir setiapminggu, berita itu menghiasi media massa. Bukan hanya tawuran antar pelajar saja yangmenghiasi kolom-kolom media cetak tetapi tawuran antar warga, antar kaum beragama,antara polisi dan mahasiswa, sungguh menyedihkan. Inilah fenomena yang terjadi dimasyarakat kita.Tawuran antar pelajar maupun tawuran antar remaja semakin menjadisemenjaknya terciptanya geng-geng. Perilaku antar selalu dipertontonkan ditengah-tengah masyarakat. Mereka itu sudah tidak merasa bahwa perbuatan itu sangat tidak terpuji dan bisa mengganggu ketenangan masyarakat. Sebaliknya mereka merasa bangga jika masyarakat itu takut dengan geng/kelompok. Seorang pelajar seharusnya tidak melakukan seperti itu. Biasanya permusuhan antar sekolah dimulai dari masalah yangsangat sepele. Namun remaja yang masih labil tingkat emosinya justru menanggapinyasebagai sebuah tantangan. Pemicu lain biasanya dendam dengan rasa kesetiakawananyang tinggi para siswa tersebut akan membalas perlakuan yang disebabkan oleh siswasekolah yang dianggap merugikan seorang siswa atau mencemarkan nama baik sekolahtersebut.Tawuran antar pelajar tawuran yang sering dilakukan pada sekelompok remajaterutama oleh para pelajar. Bahkan para mahasiswa yang notabene orang yangberpendidikan tinggi dalam memecahkan masalah menggunakan kekerasan.Kekerasa sudah dianggap sebagai pemecah masalah yang sangat efektif di kaumremaja. Hal ini seolah menjadi bukti nyata bahwa seorang pelajar seolah-olah sangatleluasa untuk melakukan hal-hal yang bersifat anarkis dan premanis. Tentunya perilakuini sangat merugikan orang yang terlibat dalam tawuran tersebut. Bahkan orang lain yangtidak terlibat juga merasakan dampak tawuran tersebut.
 






B.RUMUSAN MASALAH

1.Apa pengertian tawuran?
2.Apa penyebab tawuran tersebut?
3.Bagaimana dampak tawuran bagi pelajar?
4.Bagaimana upaya dalam mengantisipasi terjadinya tawuran?C.




TUJUAN PENULISAN

 Penulisan Karya Tulis ini bertujuan untuk memberikan pedoman dan bagaimana kita menanggapi aksi tawuran dikalangan remaja. Supaya kita dapat menghindari ataumembentengi diri untuk tidak melakukan aksi tawuran. Bahkan kita dapat mengetahui bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan tanpa menggunakan aksi kekerasan.

MANFAAT
Kita dapat mengetahui bagaimana sikap yang harus ditanggapi oeh masyarakat Kota Bandung akan marak nya tawuran yang terjadi di saat ini,dan dapat memilah mana yang baik dan buruk nya.





BAB II

LANDASAN TEORI

I.PENGERTIAN TAWURAN

Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai perkelahian yangmeliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang manusia yang belajar. Sehingga
pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yangmana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajarSecara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salahsatu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian,dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik.

1. Delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang “mengharuskan” mereka
untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkanmasalah secara cepat.2. Delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatuorganisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikutiangotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh kebanggaan apabila dapat melakukanapa yang diharapkan oleh kelompoknya. Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa remajaseorang remaja akan cenderung membuat sebuah genk yang mana dari pembentukan genk inilahpara remaja bebas melakukan apa saja tanpa adanya peraturan-peraturan yang harus dipatuhikarena ia berada dilingkup kelompok teman sebayanya.II.

Faktor- faktor yang menyebabkan tawuran pelajarBerikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan tawuran pelajar, diantaranya :
 -Faktor Internal
Faktor internal ini terjadi didalam diri individu itu sendiri yang berlangsung melalui prosesinternalisasi diri yang keliru dalam menyelesaikan permasalahan disekitarnya dan semuapengaruh yang datang dari luar. Remaja yang melakukan perkelahian biasanya tidak mampumelakukan adaptasi dengan lingkungan yang kompleks. Maksudnya, ia tidak dapatmenyesuaikan diri dengan keanekaragaman pandangan, ekonomi, budaya dan berbagaikeberagaman lainnya yang semakin lama semakin bermacam-macam. Para remaja yangmengalami hal ini akan lebih tergesa-gesa dalam memecahkan segala masalahnya tanpa berpikirterlebih dahulu apakah akibat yang akan ditimbulkan. Selain itu, ketidakstabilan emosi pararemaja juga memiliki andil dalam terjadinya perkelahian. Mereka biasanya mudah friustasi, tidak mudah mengendalikan diri, tidak peka terhadap orang-orang disekitarnya. Seorang remajabiasanya membutuhkan pengakuan kehadiran dirinya ditengah-tengah orang-orang sekelilingnya.



 -Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu, yaitu :
-Faktor Keluarga
Keluarga adalah tempat dimana pendidikan pertama dari orangtua diterapkan. Jika seorang anak terbiasa melihat kekerasan yang dilakukan didalam keluarganya maka setelah ia tumbuh menjadiremaja maka ia akan terbiasa melakukan kekerasan karena inilah kebiasaan yang datang darikeluarganya. Selain itu ketidak harmonisan keluarga juga bisa menjadi penyebab kekerasanyang dilakukan oleh pelajar. Suasana keluarga yang menimbulkan rasa tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang baik dapat menimbulkan bahaya psikologisbagi setiap usia terutama pada masa remaja.
Menurut Hirschi (dalam Mussen dkk, 1994). Berdasarkan hasil penelitian ditemukanbahwa salah satupenyebab kenakalan remaja dikarenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figure teladanyang baik bagi anak (hawari, 1997).Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu penyebab kenakalan remajadikarenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figure teladan yang baik bagi anak (hawari,1997). Jadi disinilah peran orangtua sebagai penunjuk jalan anaknya untuk selalu berprilakubaik.
-Faktor Sekolah
Sekolah tidak hanya untuk menjadikan para siswa pandai secara akademik namun juga pandaisecara akhlaknya . Sekolah merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan diri menjadilebih baik. Namun sekolah juga bisa menjadi wadah untuk siswa menjadi tidak baik, hal inidikarenakan hilangnya kualitas pengajaran yang bermutu. Contohnya disekolah tidak jarangditemukan ada seorang guru yang tidak memiliki cukup kesabaran dalam mendidik anak muruidnya akhirnya guru tersebut menunjukkan kemarahannya melalui kekerasan. Hal ini bisasaja ditiru oleh para siswanya. Lalu disinilah peran guru dituntut untuk menjadi seorang pendidik yang memiliki kepribadian yang baik.
-Faktor Lingkungan
Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah dapat mempengaruhi perilaku remaja.Seorang remaja yang tinggal dilingkungan rumah yang tidak baik akan menjadikan remajatersebut ikut menjadi tidak baik. Kekerasan yang sering remaja lihat akan membentuk polakekerasan dipikiran para remaja. Hal ini membuat remaja bereaksi anarkis. Tidak adanyakegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu senggang oleh para pelajar disekitar rumahnya juga bisa mengakibatkan tawuran.

2. Hal yang menjadi pemicu tawuranTak jarang disebabkan oleh saling mengejek atau bahkan hanya saling menatap antarsesama pelajar yang berbeda sekolahan. Bahkan saling rebutan wanita pun bisa menjadi pemicutawuran. Dan masih banyak lagi sebab-sebab lainnya.




           BAB III

    PEMBAHASAN

Tawuran antar pelajar adalah pertemuan antara dua atau lebih kelompok yang sama-sama kurangberpendidikan mampu menimbulkan perkelahian diantara mereka ditempat umum sehinggaorang lain yang tidak bersalah banyak menjadi korban. Tawuran antar pelajar ini termasuk kedalam jenis penyimpangan kolektif (group deviaton) dimana pelajar yang berlaku dalammasyarakatsehingga menimbulkan keresahan, ketidak amanan, ketidak nyamanan serta tindak kriminalitas lainnya. Tawuran antar pelajar dapat dihasilkan dari adanya pergaulan ataupertemanan sekelompok orang yang menimbulkan solidaritas antar anggotanya sehingga mautidak mau terkadang harus ikut tindak kenakalantersebut. Padahal mereka pun sadar bahwadengan mereka ikut serta dalamtawuran antar pelajar tersebut akan merugikan dirinya sendiri danmasyarakat,namun ironisnya mereka menganggap itu semua sebagai cara mereka untuk mempertahankan kelompok atau sekolah mereka masing-masing.Pengaruh Buruk Dari Orang Tua, Tingkah Laku kriminal dan TindakanAsusila.Pengaruhburuk dari orang tua dapat juga menjadi faktor penyebabterjadinya tawuran antar pelajar.Sebagai contohnya ketika terjadi percekcokan antara ayah dan ibunya, dan terlebih sang ayahselalumelakukan tindakan asusila seperti memukul istrinya dan tanpa disadarisang anak melihatkejadian tersebut sehingga sang anak cenderung inginmempraktekan apa yang terjadi pada orangtuanya. Disini kembali lagi pada prinsip awal bahwa baik buruknya seorang anak dipengaruhiolehsikap dan tingkah laku orang tuanya.Lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan bisa berupa bangunansekolah yang tidak memenuhi persyaratan, tanpa halaman bermain yang cukupluas, tanpa ruangan olah raga,minimnya fasilitas ruang belajar, jumlah murid didalam kelas yang terlalu padat, ventilasi dansanitasi udara yang buruk dan lainsebagainya.Seorang remaja yang tinggal dilingkungan rumah yang tidak baik akan menjadikanremaja tersebut ikut menjadi tidak baik. Kekerasan yang sering remaja lihat akan membentuk pola kekerasan dipikiran para remaja. Hal ini membuat remaja bereaksi anarkis.
 
Tak jarang disebabkan oleh saling mengejek atau bahkan hanya saling menatap antarsesama pelajar yang berbeda sekolahan. Bahkan saling rebutan wanita pun bisa menjadi pemicutawuran. Dan masih banyak lagi sebab-sebab lainnya.
Dampak karena tawuran pelajar :

·         Kerugian fisik, pelajar yang ikut tawuran kemungkinan akan menjadi korban. Baik itucedera ringan, cedera berat, bahkan sampai kematian.

·         Masyarakat sekitar juga dirugikan. Contohnya : rusaknya rumah warga apabila pelajar yang tawuran itu melempari batu dan mengenai rumah warga.

·         Terganggunya proses belajar mengajar.

·         Menurunnya moralitas para pelajar.

·         Hilangnya perasaan peka, toleransi, tenggang rasa, dan saling menghargai

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi tawuran pelajar:

·         Memberikan pendidikan moral untuk para pelajar

·         Menghadirkan seorang figur yang baik untuk dicontoh oleh para pelajar. Seperti hadirnyaseorang guru, orangtua, dan teman sebaya yang dapat mengarahkan para pelajar untuk selalubersikap baik 

·         Memberikan perhatian yang lebih untuk para remaja yang sejatinya sedang mencari jatidiri

·         Memfasilitasi para pelajar untuk baik dilingkungan rumah atau dilingkungan sekolah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat diwaktu luangnya. Contohnya : membentuk ikatan remaja masjid atau karangtaruna dan membuat acara-acara yang bermanfaat, mewajibkansetiap siswa mengikuti organisasi atau ekstrakulikuler disekolahnya



Kartini kartono pun menawarkan beberapa cara untuk mengurangi tawuran remaja, diantaranya :

·         Banyak mawas diri, melihat kelemahan dan kekurangan sendiri dan melakukan koreksiterhadap kekeliruan yang sifatnya tidak mendidik dan tidak menuntun
 

·         Memberikan kesempatan kepada remaja untuk beremansipasi dengan cara yang baik dansehatc.

·         Memberikan bentuk kegiatan dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan remajazaman sekarang serta kaitannya dengan perkembangan bakat dan potensi remaja



BAB IV

          PENUTUP

1.Kesimpulan dan Saran

A.Kesimpulan

Faktor yang menyebabkan tawuran remaja tidak lah hanya     datang      dari individu siswa itu sendiri.Melainkan juga terjadi karena faktor-faktor lain yang datang dari luar individu, diantaranyafaktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor lingkungan.
Para pelajar yang umumnya masih berusia remaja memiliki kencenderungan untuk melakukanhal-hal diluar dugaan yang mana kemungkinan dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain,maka inilah peran orangtua dituntut untuk dapat mengarahkan dan mengingatkan anaknya jikasang anak tiba-tiba melakukan kesalahan. Keteladanan seorang guru juga tidak dapat dilepaskan.Guru sebagai pendidik bisa dijadikan instruktur dalam pendidikan kepribadian para siswa agarmenjadi insan yang lebih baik.Begitupun dalam mencari teman sepermainan. Sang anak haruslah diberikan pengarahan dariorang dewasa agar mampu memilih teman yang baik. Masyarakat sekitar pun harus bisamembantu para remaja dalam mengembangkan potensinya dengan cara mengakui keberadaanya.

B.Saran

Dalam menyikapi masalah remaja terutama tentang tawuran pelajar diatas, penulis memberikanbeberapa saran. Diantaranya :
 
·         Keluarga sebagai awal tempat pendidikan para pelajar harus mampu membentuk pola pikiryang baik untuk para pelajar
·         Masyarakat mesti menyadari akan perannya dalam menciptakan situasi yang kondusif 
·         Lembaga pendidikan formal sudah semestinya memberikan pelayanan yang baik untuk membantu para pelajar mengasah kemampuan dan mengembangkan segala potensi yang adadidalam dirinya



DAFTAR PUSTAKA


·         Dr. Sofyan, S, Willis, M.Pd, Remaja dan Masalahnya, ALFABETA, 1995, hal141
·         Singgih D. Gunarsa dan N. Y. Singgih D. Gunarsa, Psikologi PerkembanganAnak dan Remaja, PT. BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1983, hal. 180
·         R. Sugandhi, Op cit hal 366
·         Tongat, Sh, M.Hum, Op cit hal 69


Teman-teman blogger, sekian dari saya yaa, semoga makalah di atas bermanfaat buat agan-agan. Jangan lupa komentarnya oke ;)


kata kunci : tawuran, makalah tawuran antar pelajar, siswa tawuran, penyebab tawuran, cara mengatasi tawuran, tawuran pelajar, tawuran antar siswa, artikel tawuran antar pelajar

3 comments:

Unknown said...

Terima kasih atas info nya gan !
Lanjutkan

Unknown said...

korban STM kuping dan usus berceceran :( cek this out
http://Visitors2Cash.com/ref.php?refId=170755

Unknown said...

trims ya. udah bantu bikin KI