Assalamu'alaikum wr. wb.
Halo semuanya, selamat datang di blog saya, kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya saat menjadi pejuang TOEFL atau bisa disebut "TOEFL Warrior". Tujuan saya mengikuti test TOEFL adalah untuk syarat S2 ITB, yaitu minimal skor TOEFL ITP 475.
Cerita pahitnya bahwa dulu saya kesulitan mendapatkan skor tembus 450. Setelah saya mengikuti les kursus TOEFL, saya masih mendapatkan skor TOEFL di bawah 450. Mungkin alasannya karena saya hanya paham sebagian di kelas dan tidak belajar atau latihan lagi di rumah. Setelah saya lulus S1, orangtua saya menyuruh saya untuk lanjut S2 di ITB tapi masalahnya saya belum memiliki sertifikat TOEFL ITP skor di atas 475. Tapi saya sangat beruntung karena saat itu TOEFL tidak menjadi syarat masuk S2 ITB dikarenakan kondisi sedang pandemi (tahun 2020). TOEFL menjadi syarat sidang untuk kelulusan S2 ITB. Ketika sudah mulai perkuliahan di ITB, saya selalu was was dan khawatir dengan TOEFL. Saya takut kalau saya tidak akan mendapatkan skor yang saya inginkan.
Oleh karena itu, saya memutuskan untuk belajar TOEFL secara otodidak. Karena saat perkuliahan sibuk maka saya belajar TOEFL saat waktu liburan semester. Pada saat liburan semester 1, saya hanya punya waktu 1 bulan libur dari akhir desember sampai dengan akhir januari untuk ITB. Maka saya manfaatkan 1 bulan itu untuk belajar TOEFL.
Langkah-langkah belajar TOEFL:
Langkah awal belajarnya, saya fokus belajar pada bagian "structure and written expression" terlebih dahulu menggunakan buku TOEFL yang saya beli. Buku yang bisa kalian gunakan untuk belajar TOEFL bisa apa aja kok guys. Di dalam buku TOEFL yang saya pelajari terdapat 26 Bab khusus untuk bagian "structure and written expression". Jadi, saya pelajari semua bab tersebut. Pada bab awal, dijelaskan terlebih dahulu struktur dasar dalam kalimat bahasa inggris, contohnya adalah subjek, kata kerja, objek, pelengkap, kata sifat dan kata keterangan. Intinya, di buku tersebut sudah terstruktur untuk kita belajar dari nol atau dasar sampai dengan mahir. Kalo kita malas belajar yaa susah. Harus ada niat yang kuat dan mulailah belajar dengan semangat supaya kita lulus mencapai skor TOEFL yang dicita-citakan. Kalau kita bilang susah, itu karena kita belum belajar atau belum ada ilmunya. Semua akan mudah kalau kita tau ilmunya. Kalau kata bapak saya, jika bagian sesi "structure and written expression" memiliki skor yang tinggi, maka dapat menjadi back-up untuk skor sesi yang lain seperti listening dan reading karena kata bapak susah kedua sesi tersebut.
Kemudian setelah saya pelajari semua bab di buku TOEFL, saya mencoba aplikasi "Latihan TOEFL Structure" dari playstore. Aplikasi tersebut sangat bagus dan lengkap, terdiri dari materi, contoh soal, latihan soal, test simulasi khusus structure and written expression tanpa timer dan menggunakan timer. Pada sesi structure and written expression terdiri dari 40 soal dalam waktu 25 menit pada test TOEFL yang sesungguhnya. Selain dari aplikasi dan buku, saya juga belajar dari youtube channel "Benpinter". Saya sangat merekomendasikan kamu untuk belajar TOEFL dari channel youtube tersebut. Dalam channel tersebut, diajarkan semua materi, tips dan strateginya untuk listening, structure and written expression dan reading.
Untuk memperkuat structure and written expression, disarankan untuk mempelajari materi grammar dan perbanyak latihan soal yang bersumber dari buku TOEFL, youtube, atau yang lain. Structure and written expression dapat meningkat lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan listening dan reading. Kemudian untuk memperkuat listening, disarankan mendengarkan percakapan bahasa inggris selama 15 menit dalam sehari, sumbernya bisa dari youtube, TedTalk, podcast, dan banyak lagi. Lalu yang terakhir untuk meningkatkan reading yaitu sering lah membaca tulisan berbahasa inggris, bisa dari jurnal, buku, atau artikel berbahasa inggris.
Selain meningkatkan ilmu dan kemampuan, kita disarankan untuk melakukan strategi-strategi dalam mengerjakan test TOEFL. Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa semua tipe soal TOEFL memiliki rahasia strategi jitu untuk menjawab pertanyaannya baik dari sesi listening, structure and written expression maupun reading. Lakukan semua strategi tersebut untuk mencapai skor TOEFL yang tinggi dengan mudah. Sebagai contoh pada sesi listening kita jangan memilih jawaban apa yang kita dengar mirip, tetapi pilihlah jawaban yang memiliki makna yang sesuai dengan percakapannya. Kemudian pada sesi structure and written expression, pastikan bahwa subject-verb sudah ada dalam kalimat, jangan sampai ada double verb tanpa adanya conjunction. Lalu untuk strategi reading, contohnya adalah untuk mendapatkan jawaban tentang "topik", kita cukup baca kalimat awal dari setiap paragraf, lalu simpulkan menjadi topik bacaan tersebut. Pada artikel ini, tidak akan dibahas strategi-strategi secara detail, kamu dapat mencari strategi-strategi mengerjakan soal TOEFL dari youtube, atau website tertentu.
Sekian tips yang dapat saya share. Semoga bermanfaat dan sukses dalam test TOEFL. Semangattt
No comments:
Post a Comment